Langsung ke konten utama

CINTA DUA KEYAKINAN

Cinta, kata sederhana tapi memiliki berjuta arti. Semua orang bilang cinta itu buta, gila, bodoh, dan indah bahkan banyak definisi, persepsi tentang cinta, tergantung bagaimana pribadi manusia menggartikan. Aku juga menggartikan yang sama cinta itu buta, sampai aku tidak bisa melihat siapa dirinya yang sebenarnya, gila? Ya aku jadi gila karena kamu sampai aku melakukan hal-hal yang menurut ku diluar batas normal bahkan aku membohongi orang tuaku demi dirimu. Bodoh, itu lah yang ku rasa, aku sudah tersakiti, dan sudah tahu kamu dan aku berbeda tapi aku tetap masih ingin bersama mu. Indah, itu yang ku rasakan bersama mu, dibodohi, disakiti, disayangi, dibohongi, dan segala sikap, perilaku, rasa, menjadi satu dalam satu kata Cinta. Kata sederhana, tak berwujud tapi selalu membuat dia yang terjebak lupa diri, bahkan melupakan siapa yang harusnya kita utamakan. Aku dan kamu saling bersama atas nama cinta.
Cinta pertamaku adalah saat di bangku SMP aku bertemu dengan seorang pria yang sebenarnya adalah temanku sendiri bahkan dia selalu menceritakan kisah cintanya padaku, tapi entah kenap dia akhirnya menyatakan cinta padaku. Pria itu bernama Adi, Adi adalah pria sederhana yang pintar dengan badan kurus dan tinggi yang sedang, kami akhirnya menjaalin cinta. Lama kelamaan aku merasa hubunganku dengannya terasa hambar, aku merasa kita lebih cocok menjadi seorang teman.

Hingga akhirnya datanglah pria lain yang membuatku merasa nyaman, berawal dari nomor handphone yang salah, hingga akhirnya kami saling menceritakan kisah kita satu sama lain. Pria itu bernama Iwan, dia dan aku serasa memilliki persamaan, aku menyukai keperbadiannya, selalu melakukan ulah-ulah lucu yang selalu membuatku tertawa. Tidak butuh waktu lama kami berdua menjalin hubungan. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SUDUT MEMORI

   Bagaimanakah Kabarmu di ruang sendiri? Singgah-kah kamu ke  sudut memori , ruang dimana pernah ada kita? Ingatkah kamu,  awal perkenalan kita? , perkenalan yang dimulai dengan sebuah pesan berisi kata “Konnichiwa”, yang singkat namun mengukir senyuman. Berawal dari  satu pesan  singkat hingga berakhir di  enam ribu enam ratus lima puluh delapan (6658) pesan. Ingatkah kamu,  selalu mengirim pesan  disekitar  jam 8 pagi ?. “Pagi”, “Bangun”, “Sayang”, “Kerja Yang”, “Aku sudah di Kantor”.  Kini, hilang meninggalkan candu. Ingatkah kamu,  selalu menceritakan  aktifitasmu, temanmu, keseruanmu bermain games,  mengirimkan foto-foto  apa yang sedang kamu lakukan, lokasi kamu berada, dan apa yang kamu makan?.  Kini, aku hanya menerka-nerka . Ingatkah kamu,  selalu bertanya  di setiap hari libur  “weekend ini kamu ngapain?”, “liburan kamu di rumah aja?”. Lalu kamu  selalu menawarkan diri untuk berjumpa , tak peduli jarak kita yang jauh, tak peduli seberapa lelahnya kamu, kamu selalu akan hadir

Mimpi Menjadi Seorang Penulis

Entah sudah berapa puluh perusahaan yang gue lamar, udh berapa puluh perusahaan yg manggil gue interview, tapi gak ada satupun yg pasti. Hmmm nikmat Mu ini sungguh Indah ya Allah, sungguh melatih kesabaran ku. Entah salah dimana sampe tak satupun perusahaan yang memilih gue untuk menjadi karyawannya. Menaruh harapan besar, berpikir positif kalau Allah pasti memberikan yg terbaik untuk Hambanya ini, pernah ada Salah satu HRD di sebuah perusahaan bilang "kamu harus bersyukur, dengan keluarga kamu yg gk lengkap, tapi masih ada satu orang tua yg masih bisa jadi temen dan kamu bisa meraih S1, kamu bermimpi jadi penulis, kenapa kamu gk latih supaya tulisan mu lebih baik, saya rasa jika kamu pd dengan tulisan mu, dan terus berlatih, cita2 kamu bakal tercapai" itu lah kata2 yang bikin gue termotivasi untuk menulis lagi, setelah mengabaikan tulisan yg pernah tergores. Sekarang jadi berpikir mungkin Allah menukiskan takdir gue bukan untuk kerja di kantor, mungkin bener gue harus me

Teman dan Pak Polisi Minta Pulsa

Sebenernya si ini udah kasus lama, udh banyak juga yang mengalami kasus kaya gini, bahkan saya sempat melihat ada orang yang beli pulsa di Mini market di daerah Perumahan Kosambi dengan total pulsa Rp. 300.000. Setelah di minta untuk membayar oleh kasir, dia kaget karena dia merasa itu bukan nomor si korban, akhirnya karna pihak Mini market  juga tidak mau rugi maka sebagai jaminan hp si korban harus ditahn sebagai jaminan. Akhirnya sebuah gadget dengan gambar apel kegigit pun jadi jaminan. Sekarang kejadian itu terjadi di keluarga saya sendiri, padahal kejadian tersebut sudah saya ceritakan kepada keluarga saya tapi apadaya mungkin ini ujian akhirnya Kaka saya menjadi korban. Pukul 11.00 WIB saya mengajak kaka saya untuk menemani saya pergi dan menyuruh dia untuk bersiap-siap, saya pun pergi bersiap-siap. Setelah saya selesai mandi saya melihat kaka saya pergi tergesa-gesa, saya pikir dia sedang disuruh papa saya untuk beli makan karena biasanya papa saya menyuruh kami untuk membeli