Cinta, kata sederhana tapi memiliki berjuta arti. Semua
orang bilang cinta itu buta, gila, bodoh, dan indah bahkan banyak definisi,
persepsi tentang cinta, tergantung bagaimana pribadi manusia menggartikan. Aku
juga menggartikan yang sama cinta itu buta, sampai aku tidak bisa melihat siapa
dirinya yang sebenarnya, gila? Ya aku jadi gila karena kamu sampai aku
melakukan hal-hal yang menurut ku diluar batas normal bahkan aku membohongi
orang tuaku demi dirimu. Bodoh, itu lah yang ku rasa, aku sudah tersakiti, dan
sudah tahu kamu dan aku berbeda tapi aku tetap masih ingin bersama mu. Indah,
itu yang ku rasakan bersama mu, dibodohi, disakiti, disayangi, dibohongi, dan
segala sikap, perilaku, rasa, menjadi satu dalam satu kata Cinta. Kata
sederhana, tak berwujud tapi selalu membuat dia yang terjebak lupa diri, bahkan
melupakan siapa yang harusnya kita utamakan. Aku dan kamu saling bersama atas
nama cinta.
Cinta pertamaku adalah saat di bangku SMP aku bertemu dengan
seorang pria yang sebenarnya adalah temanku sendiri bahkan dia selalu
menceritakan kisah cintanya padaku, tapi entah kenap dia akhirnya menyatakan
cinta padaku. Pria itu bernama Adi, Adi adalah pria sederhana yang pintar
dengan badan kurus dan tinggi yang sedang, kami akhirnya menjaalin cinta. Lama
kelamaan aku merasa hubunganku dengannya terasa hambar, aku merasa kita lebih
cocok menjadi seorang teman.
Hingga akhirnya datanglah pria lain yang membuatku merasa
nyaman, berawal dari nomor handphone yang salah, hingga akhirnya kami saling
menceritakan kisah kita satu sama lain. Pria itu bernama Iwan, dia dan aku
serasa memilliki persamaan, aku menyukai keperbadiannya, selalu melakukan
ulah-ulah lucu yang selalu membuatku tertawa. Tidak butuh waktu lama kami
berdua menjalin hubungan.
Komentar
Posting Komentar