Langsung ke konten utama

Mami's Salon



Hari itu langit mendung sama dengan suasana di Salon itu mendung dan dibanjiri air mata, Aku datang bersama kekasih ku, berniat untung menemani Dia memotong rambut di Salon langganannya, Salon itu sederhana sekali bahkan menurut Saya tidak pantas disebut salon. Sebut saja nama salon tersebut Mami Salon. "MAMI" itulah sebutan para pelanggan salonya Mami adalah "Shemale" dulunya dia bekerja sebagai teman penghibur bagi orang yang membutuhkan hiburan (Kalian bisa mengartikan sendiri), sekarang Mami sudah tobat Dia memilih untuk membuka salon.

Di Mami Salon, begitu banyak cerita, disini biasanya para pelanggan curhat pada Mami tentang masalahnya sekaligus memotong rambut. Hari itu, aku melihat sepasang kekasih yang sedang ribut di salonnya Mami, baru saja kaki Ku melangkah ke dalam "PLAK", Aku mendengar suara tamparan. Sang pria menampar kekasihnya, entah apa penyebabnya. Kita akhirnya menggurungkan diri untuk masuk, Mami pun datang menghampiri Kami,

"Maaf ya, biasa itu ABG (Anak Baru Gede) lagi ribut, biasa cinta-cintaan"
"iya Mi gak papa, udah biasa itu" ucap Ku.

Aku mendengar suara isak tangis perempuan itu, aku tau Dia merasa malu dan sakit,
"Lo gila ya, selalu aja main tangan!"
"Gue main tangan karena Lo gak bisa dibilangin!"
"Gak ada malunya, mau Lo apa si?"
"Ya Lo jujur, ngapain kemarin ke Hotel?"
"Gue anterin temen gue yang dari luar kota, Dia gak punya tempat tinggal"
"Kenapa gak diajak aja nginep dirumah Lo, kan dia perempuan kan?"
"iya Dia Perempuan, terus kenapa?"
"Kalau Dia perempuan ya Lo ajak nginep di rumah Lo, ketahuan bohongnya" PLAK!!!
"Ok Lo maunya Gue bilang Gue Tidur sama Om-om kan, ok GUE TIDUR SAMA OM-OM PUAS LO!!!"

Kita yang tadinya lagi duduk manis di Teras sambil denger lagu jadi kaget mendengar cewe itu berkata seperti itu, Mami pun langsung masuk dan merelai perkelahian itu.
"Udah kalian kalau mau ribut nanti aja, tenang dulu malu itu ada pelanggan Mami"
"Dianya Mi, Dia tuh maunya denger gue bilang gue tidur sama Om-om"
"Ya emang gitu kan kenyataannya, Lo juga tidur sama mantan Lo si Adi!"
"GILA Lo ya, bongkar semuanya biar orang denger, GUE EMANG TIDUR SAMA ADI, TAPI DIA GAK PERNAH MINTA KALAU GAK GUE KASIH, GAK KAYA LO!!!"
"Anj***, dasar perempuan gak tau malu, sekarang balikin duid gue yg 2jt dan 3jt"
"Eh mikir dong, kemana duid Gue selama ini, gue kasih ke Lo, buat bayar kost, ini itu. Lo bilang sendiri duid Gue duid Lo, duid Lo duid Lo"
"Eh, duid Gue kan Gue pake untuk beli mobil, karena Lo gak mau naik motor, jadi duid Gue abis buat bayar Mobil"
"Ya wajarlah Gue gak mau naik motor, cewek itu matre harus"

Tiba-tiba terdengar suara motor yang kebetulan mempunyai tujuan ke Salon Mami, yang membuat pertengkaran tersebut terdengar samar-samar. Pria berbadan tegak dan bersenyum manis dengan topi kupluknya punya niat yang sama untuk memotong rambut tapi akhirnya mengurungkan niat melihat perkelahian tersebut.

"Sorry ya Say, lagi ada yang ribut ni, tunggu dulu ya, Lo ngerokok aja dulu".

ucap Mami meminta maaf kepada pelangganya itu.

"Iya Mi slow aja"

Tiba-tiba terdengar kembali suara teriakan dari dalam.
"Lo tuh gila ya, mau Lo apa si mau Lo gue jujur semuanya disini?, ok gue jujur, gue tidur sama om gue, sama cowo-cowo lain".

Mami akhirnya datang menghapiri untuk kedua kalinya merelai perkelahian itu, akhirnya Mami menyuruh wanita tersebut untuk pulang. Salon Mami menjadi tenang, dan akhirnya pacar gue pun dipotong rambutnya, sambil memotong rambut Mami menceritakan masa lalu dia, saat dia dulu bekerja untuk "menghibur mereka yang butuh hiburan" dan pria berkupluk pun juga menceritakan kisah cintanya yang berbeda Agama. Pria tersebut beragama Kristen dan dia mempunyai pacar berhijab tapi mereka masih menghargai satu sama lain.

Hari itu, di Salon sederhana, gue mendapatkan banyak pelajaran, kalau cinta itu gak seindah kisah-kisah FTV, cinta itu bisa membuat orang kehilangan rasa malu, membuat orang menjadi menyiakan dirinya dan harga dirinya, cinta itu bisa mengahislkan toleransi, dan cinta membuat semuanya sulit dimengerti.

RA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SUDUT MEMORI

   Bagaimanakah Kabarmu di ruang sendiri? Singgah-kah kamu ke  sudut memori , ruang dimana pernah ada kita? Ingatkah kamu,  awal perkenalan kita? , perkenalan yang dimulai dengan sebuah pesan berisi kata “Konnichiwa”, yang singkat namun mengukir senyuman. Berawal dari  satu pesan  singkat hingga berakhir di  enam ribu enam ratus lima puluh delapan (6658) pesan. Ingatkah kamu,  selalu mengirim pesan  disekitar  jam 8 pagi ?. “Pagi”, “Bangun”, “Sayang”, “Kerja Yang”, “Aku sudah di Kantor”.  Kini, hilang meninggalkan candu. Ingatkah kamu,  selalu menceritakan  aktifitasmu, temanmu, keseruanmu bermain games,  mengirimkan foto-foto  apa yang sedang kamu lakukan, lokasi kamu berada, dan apa yang kamu makan?.  Kini, aku hanya menerka-nerka . Ingatkah kamu,  selalu bertanya  di setiap hari libur  “weekend ini kamu ngapain?”, “liburan kamu di rumah aja?”. Lalu kamu  selalu menawarkan diri untuk berjumpa , tak peduli jarak kita yang jauh, tak peduli seberapa lelahnya kamu, kamu selalu akan hadir

Mimpi Menjadi Seorang Penulis

Entah sudah berapa puluh perusahaan yang gue lamar, udh berapa puluh perusahaan yg manggil gue interview, tapi gak ada satupun yg pasti. Hmmm nikmat Mu ini sungguh Indah ya Allah, sungguh melatih kesabaran ku. Entah salah dimana sampe tak satupun perusahaan yang memilih gue untuk menjadi karyawannya. Menaruh harapan besar, berpikir positif kalau Allah pasti memberikan yg terbaik untuk Hambanya ini, pernah ada Salah satu HRD di sebuah perusahaan bilang "kamu harus bersyukur, dengan keluarga kamu yg gk lengkap, tapi masih ada satu orang tua yg masih bisa jadi temen dan kamu bisa meraih S1, kamu bermimpi jadi penulis, kenapa kamu gk latih supaya tulisan mu lebih baik, saya rasa jika kamu pd dengan tulisan mu, dan terus berlatih, cita2 kamu bakal tercapai" itu lah kata2 yang bikin gue termotivasi untuk menulis lagi, setelah mengabaikan tulisan yg pernah tergores. Sekarang jadi berpikir mungkin Allah menukiskan takdir gue bukan untuk kerja di kantor, mungkin bener gue harus me

Teman dan Pak Polisi Minta Pulsa

Sebenernya si ini udah kasus lama, udh banyak juga yang mengalami kasus kaya gini, bahkan saya sempat melihat ada orang yang beli pulsa di Mini market di daerah Perumahan Kosambi dengan total pulsa Rp. 300.000. Setelah di minta untuk membayar oleh kasir, dia kaget karena dia merasa itu bukan nomor si korban, akhirnya karna pihak Mini market  juga tidak mau rugi maka sebagai jaminan hp si korban harus ditahn sebagai jaminan. Akhirnya sebuah gadget dengan gambar apel kegigit pun jadi jaminan. Sekarang kejadian itu terjadi di keluarga saya sendiri, padahal kejadian tersebut sudah saya ceritakan kepada keluarga saya tapi apadaya mungkin ini ujian akhirnya Kaka saya menjadi korban. Pukul 11.00 WIB saya mengajak kaka saya untuk menemani saya pergi dan menyuruh dia untuk bersiap-siap, saya pun pergi bersiap-siap. Setelah saya selesai mandi saya melihat kaka saya pergi tergesa-gesa, saya pikir dia sedang disuruh papa saya untuk beli makan karena biasanya papa saya menyuruh kami untuk membeli